Kamis, 27 Februari 2014

Dahsyatnya Paris (short story)




"POKOKNYA GUE GAK SETUJU !!!"

"buset dah ne bocah. Suaranya guntur banget !"

“PETIR !!!!” sahutnya kesal.

“pokoknya ke paris.”

“kagak !!!” agni bersikukuh dengan pendiriannya.

“apa salahnya sih ag kita ke paris ?” Tanya ify yang masih mengusap-usap kupingnya yang pengang karena teriakan agni tadi.

“iya nih si agni. Aneh deh lo, kagak bosen lo ke Barcelona mulu.” Sivia manggut-manggut menandakan setuju dengan pernyataan shilla.

“pokoknya gua gak mau ke paris. Terserah deh lo bertiga mau terima atau gak. Bosen gue ke paris.”
Sivia menoyor kepala agni. “bosen kepala lo botak. Lo itu udah dari kelas tiga SMA kagak pernah balik lagi ke sana. Bosan nenek moyang lo.”

Agni jadi gelagapan. Benar kata sivia, semenjak kejadian satu setengah tahun yang lalu, ia paling ogah di suruh balik lagi ke paris. Pasti sial. Buktinya aja waktu terakhir kali ke paris dengan niat jalan-jalan, eh malah dapat kejutan yang besar banget. Agni memutar otaknya mencari alasan. Pokoknya rencana liburan mereka ke paris harus batal. Apapun alasannya.

“diem kan lo ? dasar bocah. Pokoknya ke paris. Titik. Lagian tiketnya juga udah gue beli. Tiga hari lagi kita berangkat.” Ujar ify santai sambil memainkan ujung rambutnya. Semua melongo’ kearah ify. “apaan sih ? gitu banget liatinnya.”

“cepet bener fy dapet tiketnya ? bukannya rencana kita minggu depan berangkatnya ?” sivia bingung sendiri mendengar penjelasan ify.

Shilla manggut-manggut. “lagian kan kampus belum libur fy.”

Ekspresi agni jangan ditanya, ia sudah terkulai pasrah di sofa besar kamar ify. Kalau ify yang udah bertindak, gak ada harapan lagi buat agni untuk membantah dan mengelak. Ia mengutuk dirinya sendiri kenapa liburan semester ini harus ify yang memilih tempat untuk mereka berlibur.

“aduh sivia, shilla sahabatku yang cantik, ify gitu lho. Yang punya bandara kan temen bokap gue. Lagian kampusnya kan punya agni, kemaren gue telpon bokapnya agni minta supaya liburannya dicepetin karena kita mau liburan ke paris. Eh sempet shock dah gue dengan reaksi bokap si agni, semangat bener ngasih izinnya.” Ify tersenyum manis kepada tiga sahabatnya.

Ya iyalah semangat. Gerutu batin agni kesal.

“terserah lo deh fy.” Agni melangkah gontai ke pintu kamar ify. “gue balik duluan. Kita ketemu di bandara tiga hari lagi.”

Setelah mereka bertiga benar-benar mendengar deru mobil agni keluar dari garasi rumah ify, sontak mereka bersorak gembira. Sangat di luar dugaan ternyata ide ify manjur banget.

“hebat lo fy.” Puji sivia.

“ify gitu lho ! abisnya gue ngebet banget mau ke paris. Lagian ya kata bokapnya agni, kita di bolehin nginep di rumah mereka. Kan lumayan dapat tempat tinggal gratis, trus uang buat sewa hotel bisa buat shopping deh.” Keduanya spontan menoyor kepala ify.

“yeeee,,,,dasar ratu belanja. Itu mah emang maunya lo.” Shilla melipat tangannya didada dengan malas. Lalu sedetik kemudian, seperti mengingat sesuatu, ia langsung menatap ify serius. “pesen tiketnya cepetan.”

“tiket apaan ?” Tanya ify polos.

“ya tiket pesawat lah ify.”

“shilla, lo kalo telmi gak usah kebangetan deh. Kan tadi gue udah bilang, tiketnya udah ada. Kampus juga udah libur.” Seru ify santai.

“l,,,lo beneran udah beli tiket fy ?” Tanya sivia ragu. Peristiwa terakhir saat ify beli tiket adalah mereka berempat nyasar ke swiss, padahal tujuan mereka saat itu ke korea.

“iya sivia. Nih.” Ify mengeluarkan empat lembar tiket dari laci mungilnya. Shilla merampas paksa dan langsung meneliti dengan cermat. Lalu ia menghela nafas lega.

“gimana shill ?”

“aman vi. Tiketnya bener. Tujuannya paris tanggal 10 agustus, hari kamis jam 9 pagi.”

Sivia ikutan menghela nafas lega. “10 agustus hari kamis jam 9 pagi.” Lalu tiba-tiba sivia dan shilla melotot bersamaan dan menatap ify membunuh.

“ke,,,kenapa ?”

“IFYYYYYYYYYYYYYY,,,,,INI TIKET UNTUK BESOK ! BUKAN UNTUK TIGA HARI LAGI !!!”

Agni menutup pintu mobilnya dengan kesal. Benar-benar bete sekali dia dengan sikap ify yang seenak jidat. Ia membuka pintu rumah dengan kasar lalu langsung membantingkan diri di sofa raksasanya.

“maaf nona. Tadi tuan muda pulang nyariin nona.”

Agni memalingkan wajahnya malas. “ngapain tu kunyu’ kemari bi ? tumben bener. Kirain udah lupa jalan kesini.”

“katanya mau pamit.”

“jiaahh,,,pamit segala.” Agni meneguk segelas besar air putih dingin yang sudah di siapkan untuknya.

“mereka mau liburan nona.”

“oh,,,biarin deh bi. Kagak usah balik-balik lagi aja sekalian.”

Kriiinnggg,,,,

“gak usah bi. Biar agni aja yang angkat.” Agni berjalan ke meja telpon dekat pintu mini bar-nya.Belum sempat ia mengatakan halo, si penelpon sudah nyerocos dengan histerisnya dan seketika membuat agni mendelik dan membanting kasar gagang telpon mewah kunonya.

“IFYYYYYYYY,,,,GUE BUNUH LO BESOK !!!”

Sebuah mobil Mercedes Benz hitam dengan bodi panjang memasuki gapura besi besar dan sangat mewah. Tak lama kemudian mobil itu berhenti di depan rumah megah bergaya eropa kental. Ify, sivia, dan shilla berdecak kagum melihat bangunan di hadapan mereka. Bukan karena kaget melihat besarnya –soalnya rumah mereka di luar negeri juga gak kalah megah-, tapi mereka berdecak kagum dengan kejutan yang ada di pintu masuk rumah mewah itu.

“ag, lo kok gak bilang-bilang sih ngajak mereka liburan bareng kita ?” Sivia tak sedikit pun melepas pandangannya dari seorang cowok jangkung berkacamata yang memang merupakan pujaan hatinya alias sang pacar.

“lo ngajak cowok gue juga ag ?” celoteh ify riang mendapati pacarnya ada di antara empat cowok ganteng yang berdiri di ambang pintu besar berwarna gold.

“ya ampun ag. Gue sempet stress pas nomor si rio gak aktif. Eh rupanya dia nungguin gue disini. Thankz ya ag udah ngajak pacar-pacar kita.” Shilla mengguncang-guncang bahu agni senang.

Agni hanya bergumam tak jelas. Ia masih terlalu lemas. Tadi di tengah perjalanan kesini mendadak asmanya kambuh. Jadi sekarang ia sama sekali gak ada kekuatan untuk membalas celotehan-celotehan dari sahabatnya. Ia hanya bisa memandang kesal kearah ambang pintu rumahnya.

Ngapain sih tu kunyu’ kemari. Pasti iel nih dalangnya. Awas aja tu anak. Batin agni kesal.
“turun yuk ag.”

“sialan lo. Kenapa lo gak bilang adek lo yang rese’ itu juga liburan ke paris ?”

“sori cakk, gue beneran gak tau.”

“harusnya lo bersyukur ada yang ngurus lo disini cakk.” Celetuk rio usil.

“lo tuh yang bersyukur ada shilla.” Gerutu cakka kesal.

“halo sayang, gimana fly-nya ? gak turbulensi kan ?” alvin langsung memeluk ify, pacarnya, dengan mesra.

“gak kok vin. Yel, bantuin si agni noh. Tadi asma-nya kumat. Tepar noh dia. Gak sanggup bangun.” Ify tersenyum manis ke alvin lalu alvin mengajaknya masuk. Yang lain juga gak jauh beda, shilla-rio malah masih pelukan. Kangen banget kayaknya. Sivia-iel udah colek-colekan dagu. Ckckck,,,

“cakk, tolongin tuh si agni. Masuk yuk vi. Agni biar cakka yang urus.”

Cakka mendengus kesal. Ia melihat agni yang keluar mobil dengan sempoyongan. Alat Bantu pernafasan masih ia letakkan di mulutnya. Wajahnya sedikit pucat. Cakka berlari menghampiri agni saat agni nyaris jatuh saat menginjakan kakinya di anak tangga pertama.

“ngerepotin banget sih lo ?” gerutu cakka kesal.

“gue gak minta lo tolongin.” Balas agni ketus.

“dasar gak tau diri. Sini biar gue gendong. Bisa repot kalo lo gelindingan di tangga. Di mutilasi gue sama kakak lo.” Agni hanya bisa mendengus. Tapi ia pasrah aja di gendong cakka, toh dia juga gak sanggup jalan. Berat banget kepalanya.

Sudah hampir seminggu mereka di paris. Perlahan agni mulai luluh dengan sikap cakka, pun dengan cakka. Semenjak cakka gendong dia, dan lagi ia dan cakka sekamar, keduanya jadi lebih sering terlihat akur.

“tumben bener lo gak adu mulut ama agni ?” celetuk iel.

“gak tau gue. Kasian gue tiap hari marah-marahin dia.” Cakka memerhatikan tingkah lucu agni yang sedang menari-nari di lantai dansa. Yupz, mereka sedang berada di tempat wahana permainan terbesar di paris. Agni, sivia, shilla, dan ify sedang lomba nge-dance. Dan yang cowok-cowoknya ditunjuk sebagai juri.

“lo mulai sayang sama dia cakk ?” Tanya alvin yang sedang mengunyah popcorn. Cakka melihatnya sekilas lalu tersenyum kecil.

“mungkin.”

“jangan-jangan agni udah…"

“udah kok yo.” Jawab cakka tersenyum santai. Iel, rio, dan alvin sontak mengerubungi cakka. Iel malah heboh megangin kening cakka.

“kapan cakk ?”

“semalem.” Jawab cakka –lagi- santai. Matanya tak luput memperhatikan gerak-gerik agni. Sesekali agni terlihat nyaris jatuh, untung dengan gerakan cepat ify berhasil megangin tangan agni.

Alvin refleks menjatuhkan popcornnya. Rio sukses menyemburkan cola yang sudah di mulutnya. Iel ? langsung balik menghadap agni.

“lebay banget ekspresi lo pada.” Komentar cakka.

Iel menatap cakka serius dan penuh selidik. “jujur ! lo gak maksa-maksa dia kan ?”
Cakka menggeplak iel dengan botol minuman yang ia pegang. Iel meringis memegang kepalanya. “sialan lo. Lo kira gue cowok apaan ?!”

“gimana ceritanya si agni mau ? Lo hampir setahun setengah hidup sama dia, dan lo bilang ngomong ama lo aja dia ogah. Malah dia sering ngusir lo ke apartment iel kan ? gimana ceritanya agni tiba-tiba luluh ?” rio manggut-manggut mendengar penjelasan alvin.

Cakka tersenyum simpul. “aduh, gue sama agni gak sesering itu juga kale berantemnya. Kalo di rumah kita akur-akur aja tuh. Kalo si agni lagi PMS aja tuh dia marah-marah sama gue. Dan selama ini, kita gak pernah ada dalam situasi romantis. Dia ngurusin gue kok di rumah, Cuma gue suka sebel aja kalo ngingat dia tu dulunya mantan lo vin, ya jadinya kita sering ribut deh.”

“intinya deh.” Rio gak sabar.

“ini berkat iel. Thankz my bro. gara-gara dia nyuruh gue sama agni sekamar. Ya kejadian deh. Hahaha…”

“gak usah lebay deh lo cakk. Jelasin.” Rio mulai kesal.

“semalam mata si agni tiba-tiba kelilipan, nyaris nangis tu anak. Trus gue tiup-tiupin. Eh malah kebawah suasana. Yah sudahlah. Apa mau dikata. Iya gak, iya gak ?” cakka menaikkan-naikkan alisnya. Ketiga sahabatnya menatapnya bosan.

“mudah-mudahan cepet jadi deh.” Harap cakka.

“jadi apanya ?” alvin menatap cakka bingung. Cakka hanya menjawab dengan senyum.

“eh cakk, emangnya lo gak pernah sekamar ama agni ya ?” rio penasaran,

“gak.”

“setahun setengah ?”

“iya.”

“buset, kagak karatan tuh cakk ?!”

“lo kira besi karatan.” Cakka menoyor kepala rio kesal.

“waduh, setahun setengah si cakka di anggurin ama agni. Kasian lo cakk.”

“yeee,,,sirik lo. Yang penting tiap hari gue dapat kecupan hangat dari agni. Cukuplah. Anggap aja masih pacaran.”

“WHAT ?!!!”


“ag, sebenarnya lo ama cakka ada hubungan pa sih ?"

“kok lo sekamar ama dia ?” Tanya ify polos.

“WHAT ? SEKAMAR ?! KOK BISA ?” agni nyaris terjungklang akibat jeritan sivia dan shilla. Untung ify dengan gerakan cepat megangin agni.

“biasa aja kale ekspresi lo berdua. Jantungan gue.”

“NGAPAIN LO SEKAMAR SAMA SI CAKKA ?” teriak shilla masih shock. Dan hampir saja agni terjungklang lagi. Untung lagi-lagi ify megangin dia.

“apaan sih lo teriak-teriak shill ?” agni mengusap-usap telinganya pengang.

“I,,,ify gak serius kan ag ?” Tanya sivia pelan.

“serius kok. Gue liat sendiri tiap malam cakka masuk kekamarnya agni. Dan tiap pagi cakka keluar dari kamar bareng ama agni.” Jawab ify cepat dan semangat. Seolah-olah itu berita yang menyenangkan. Agni megutuk-ngutuk dirinya karena kurang hati-hati dengan keberadaan ify. Si ify anaknya polos plus jujur mampus.

Shilla dan sivia memelototi agni tajam. Agni bergidik. “lo ngapain ama cakka sekamar ? Kamar rumah lo kan banyak. Kenapa mesti tidur bareng ? oh God, jangan bilang

lo…ama…cakka…udah….AAAAAAAA……AGNI LO GILAAAA !!!!”

Agni menelan ludahnya. Bisa mati di penggal shilla dan sivia dia kalo mereka sampe tau apa yang udah agni lakuin semalam. Sebenarnya sih sah-sah aja. Cuma, sahabatnya-sahabatnya ini belum tau kenyataan yang sebenarnya.

“ya,,,ya,,,gak mungkin lah. Lo,,,lo,,,berdua aneh-aneh aja deh.” Agni berusaha sesantai mungkin.

“syukur deh.” Shilla menghela nafas lega.

Mereka berempat melanjutkan kembali dance-nya. Hingga tiba-tiba ify berkicau lagi.

“oh iya ag, semalam gue kan lewat depan kamar lo, trus gue denger suara-suara aneh gitu deh. Kayak suara desahan. Rumah lo ada hantunya ya ?” agni cuma nyengir garing nanggepin pertanyaan ify. Ia melirik kearah sivia dan shilla, benar saja. Dua sahabatnya itu sudah berkacak pinggang dengat raut yang sangat menyeramkan.

“eh,,,kita udahan aja yuk. Cape’ gue.” Agni berniat turun dari lantai dansa tapi sivia dan shilla menarik tangannya paksa.

“denger ya, dua minggu lagi kasih tespack ke gue. Gue harap hasilnya gak mengecewakan.” Ujar shilla tajam di sertai anggukan pasti sivia. agni hanya bisa tersenyum takut dan mengangguk kuat. Lalu ia ngacir ke tempat cakka cs.


Dua minggu kemudian…

“hoek,,,hoek,,,hoek,,,”

“aduh agni, lo kenapa sih ? keluar donk.” Cakka mengetuk-ngetuk pintu kamar mandi. Tadi ia terbangun karena mendengar suara seperti orang muntah-muntah dari kamar mandi. “kok pake di kunciin segala. Buka donk ag. Agni,,,lo kenapa ?”

“hoek,,,hoek,,,hoek,,,”

“agni. Buka gak. Gue dobrak nih.” Cakka bukan lagi mengetuk-ngetuk tapi sudah menggedor-gedor.

Cekleekkk,,,

Agni hampir ambruk saat keluar dari kamar mandi. Untung dengan sigap cakka menahan tubuh agni. Cakka memapah agni ke tempat tidur. Wajah agni pucat dan kelihatan lemah sekali. Cakka membaringkan agni dan meyelimutinya. Tapi sedetik kemudian agni berlari lagi ke kamar mandi dan kembali muntah-muntah.
Cakka menatap kasihan, wajah agni benar-benar pucat. Cakka menahan tubuh agni dari belakang dan memijat-mijat tengkuk agni.

“besok kita ke dokter ya ?” cakka membelai rambut agni halus.

“gue gak pa-pa kok cakk. Rada pusing dikit aja.” Agni berbalik dan memeluk cakka. Sebenarnya kepalanya pusing sekali. Sudah beberapa hari ini ia suka muntah-muntah. Dan itu sangat membuatnya lemas dan pusing.

Cakka membawa agni kembali ke tempat tidur. Ia gak tega ngeliat agni pucat begitu. Cakka menyelimuti agni dan membelai-belai rambut agni. Agni langsung terpejam. Ia gak sanggup lagi membuka matanya lebih lama, kepalanya terlalu pusing.

“gue harap besok lo kasih gue kejutan besar ag.” Lirih cakka lalu mengecup kening agni.

Agni membuka pintu kamarnya dengan kesal. Siapa sih pagi-pagi gini gedor-gedor kamar orang, gerutunya dalam hati.Cekleekkk,,,

“shilla ?” pekik gni tertahan. Ternyata shilla. Dia yang sudah berkacak pinggang dan memegang sesuatu seperti tespack. Tespack ?

Agni mengambilnya dengan kasar. “niat bener lo. Masih pagi juga. Hasilnya pasti nyenengin lo deh.” Seru agni asal.

Shilla curu-curi pandang ke dalam kamar agni. Agni tak terlalu memperhatikan, karena dia sedang membaca cara penggunaan tespack yang shilla berikan. Shilla terbelalak melihat sesosok cowok yang masih tertidur pulas di tempat tidur agni. Shilla langsung memelototi agni tajam.

“siapa tuh di tempat tidur lo ?”

“ya cakka lah. Siapa lagi ?” jawab agni gak sadar. Ia terlalu focus membaca.

Shilla semakin terbelalak. “jadi lo tidur bareng dia ?”

“ya iya lah shill. Kalo bukan tidur sama gue, mau tidur sama siapa coba si cakka ? udah-udah, pergi sana lo. Entar gue kasih liat hasilnya.” Agni menutup kembali pintu kamarnya..

“shilla. Udah bangun sana. Udah pagi noh.” Agni kemudian ngacir kekamar mandi.

Semua sudah di meja makan kecuali agni dan cakka. Mereka berenam makan dalam diem. Tak ada satu pun yang berani buka mulut duluan. Pengaduan shilla barusan cukup membuat mereka menelan ludah dan tak berani berkata apa-apa.

Tak lama kemudian cakka turun dari kamarnya menuju meja makan. Ia tersenyum manis kepada keenamnya.

"pagi semua…”

“agni mana cakk ?” Tanya shilla ketus.

“oh, masih di kamar. Gue di suruh turun duluan.” Jawab cakka santai lalu menyendokan nasi goreng ke piringnya.

“tuh kan, gue bilang juga apa. Pergaulan di luar negeri itu emang gak bagus. Liat tuh si agni, gara-gara gede di paris, seenaknya aja dia tidur ama cowok. Gak takut dosa apa ?” ujar shilla berapi-api. Keempat cowok di hadapan menatapnya bingung.

“biasa aja kali shill. Heboh bener.” Komentar cakka heran.

“ya heboh lah. Kalo temen gue hamil gimana ?”

“bagus malah kalo dia hamil. Jadi punya anak deh gua.” Reaksi cakka sungguh membuat shilla makin geram.

“kok lo malah seneng ?” Tanya sivia heran.

“ya iya donk. Emang itu yang gue mau kok.”

“tapi kan ka……

“CAKKKAAAAAAAAAAAA….” Teriakan agni sukses membuat semuanya tutup telinga. Agni menuruni tangga dengan terburu-buru lalu berlari kearah cakka dan langsung memeluk cakka yang sedang duduk melongo. “gue ada kejutan besar buat lo.” Ujar agni sumringah sambil mengoyang-goyang tubuh cakka yang masih ia peluk. Cakka dan yang lainnya langsung berdiri.

Agni melepas pelukannya. “nih.” Agni menyerahkan tespack yang sedari tadi ia genggam pada cakka. Cakka memperhatikannya dengan teliti. Ada tanda ‘ + ‘ disana. Dan seketika cakka memeluk agni lalu menciumi pipi agni.

“makasih ya ag.” Ujar cakka tak kalah girangnya.

“coba gue liat ?” iel merebut tespack yang di pegang cakka. “waaaa,,,,gue bentar lagi punya ponakan. Mama jadi punya cucu ag.” Iel langsung menyambar hp-nya.

Shilla, sivia, dan ify cengo’ sendiri dengan apa yang mereka saksikan. Apa-apaan ini ?

“woi, apaan nih ?” seru shilla bingung.

“benerkan shill, hasilnya gak mengecewakan.” Kata agni riang. Cakka terus memeluki agni.

“ta,,,tapikan kalian,,,

“makasih ya istri ku sayang.” Seru cakka heboh dan mencium kening agni.

“is,,,istri ?” shilla semakin bingung.

“kapan lo bedua married ?” sivia tak kalah bingung.

“kok gak undang kita ?” pekik ify manyun

“iya. Agni istri gue. Emang lo gak ngasih tau ag ?” agni menggeleng lemah. “lho, kenapa ? pantes aja si shilla suka nanya yang aneh-aneh sama gue. Kenapa lo gak bilang ag ?” cakka menatap mata agni tajam, agni menunduk takut.

“abisnya shilla bilang kita berempat harus married bareng, kalo ada yang married duluan bakal di musuhin.” Jelas agni pelan.

Cakka sontak tertawa dan mengacak-acak rambut agni lalu memeluknya lagi. “yaelah ag. Kirain lo malu punya suami kayak gue.”

“ag, maafin gue. Gue waktu itu Cuma iseng doank ngomong gitu. Maafin gue ya ag.” Sesal shilla. Agni tersenyum lega ternyata shilla gak marah sama dia.

“terus udah berapa bulan lo bedua married ?” Tanya sivia penasaran.

“udah setahun setengah !” sahut cakka dan agni kompak.

“HAH ?!” shilla dan sivia nganga parah.

“waahhhh,,,awet ya. Salut gue.” Seru ify senang lalu memeluki agni memberi selamat. Ekspresi yang aneh. Ckckck…


Satu setengah tahun yang lalu…

“hai ma…rame bener ne rumah ? party nyambut agni ya ?” agni bingung melihat rumah mewahnya sudah di penuhi banyak orang. Di hias pula. Tumben bener dia datang ke paris terus di sambut begini.

"lama bener nyampenya ag ? ganti baju sana.” Mama menyeret agni ke kamarnya. Sudah ada gaun perak tergeletak di atas tempat tidurnya.

Sejam kemudian agni sudah siap dengan gaun dibadannya dan riasan di wajahnya.

“mau ngapain sih ma ?”

“nikah.”

“HAH ? NIKAH SAMA SIAPA ?” agni jadi histeris sendiri.

“sama cakka.” Jawab mamanya santai sambil membenahi lipatan gaun agni.

“CAKKA SIAPA ?”

“foto yang mama kirim tadi pagi. Yang kamu bilang keren itu lho sayang.” Ujar mamanya lagi.
Glekk,,,

Ia menelan ludah. Salah komentar dah gua, batin agni panic.

“lebih manis aslinya.” Celetuk seseorang dari ambang pintu. Agni dan mamanya sontak menoleh.

“eh nak cakka. Sebentar ya sayang, agni rada ribet kalau di suruh pake gaun.” Cakka hanya tersenyum.

“di,,,dia cakka ma ?” Tanya agni takut-takut.

“oke selesai. Cepetan turun sana. Bentar lagi di mulai acaranya.” Cakka mengandeng tangan agni lalu
membimbingnya turun ke bawah.

“gue gak kenal lo.” Bisik agni.

“gue juga. Tadi pagi nyokap gue ngirim foto cewek. Trus gua bilang manis. Trus nyokap gue nyuruh gue kemari. Kirain lagi ada party apaan gitu. Eh taunya gue di suruh married sama lo.” Cakka balas berbisik.

“kok lo terima ?” cakka lebih mendekatkan mulutnya ke kuping agni.

“lo gak liat itu ?” agni mengarahkankan pandangannya ke tempat yang di tunjuk cakka. Astaga,,, dua buah
figura besar tergantung di sana. Satu foto dirinya sedang bermain gitar, satunya foto cakka sedang men-shoot bola ke ring. Dan ada sofa raksasa nan mewah bertengger manis di bawahnya.

“sejak kapan ini semua di siapin ?”

“sebulan yang lalu !” sahut cakka sambil tersenyum manis kepada para undangan. Agni hanya bisa menelan ludah.

Now…

“makanya gue trauma banget ke paris.” Ujar agni lalu menutup album foto putihnya.

“dan bener aja, kita dapet kejutan lagi kali ini. Lebih besar malah.” Sambung cakka mengelus-elus perut agni.

Ify tiba-tiba berdiri dan mengamati agni dari atas hingga bawah. “JADI RANCANGAN GAUN GUE ITU DIPESEN BUAT LO AG ?” ify menatap agni gak percaya lalu perlahan ia mengelus dadanya dan bernafas lega. “gue kira nyokap lo mau kawin lagi.”

Gubraakkkk,,,,,,

Kumat dah si ify

Dua hari kemudian

“Hai, Ag. Kok sepi ?”

Agni berbalik untuk melihat si pemilik suara. Sejenak ia tersenyum kecil kemudian kembali larut dengan majalah yang sedang ia bolak-balik.

“Lagi pada keluar. Lo sih bangunnya telat.” Jawab Agni. Ia masih berkutat dengan majalahnya. Avanged7fold terus saja berteriak-teriak di hadapannya.

“Pada kemana ?”

Alvin membanting diri di samping Agni. Membuat Agni sedikit terlonjak, sesegera mungkin ia melotot pada Alvin yang sudah cengar-cengir.

“Cakka, Rio, Iel lagi ke rumah Oma. Shilla, Sivia, Ify lagi ke Mall.” Agni menjawab seadanya tanpa memandang Alvin.

Alvin hanya manggut-manggut. Kemudian kembali berceloteh.

“Kok lo gak ikut ?”

“Males.”

“Kenapa males ?”

“Males aja.”

“Ada alasannya donk.”

Agni menutup majalahnya dengan sedikit bantingan. Kemudian memicing tajam ke Alvin. Mengganggu.

“Dari dulu ya lo. Dari dulu kalo nanya selalu sampai detail. Gak ngerti privasi banget sih ?” Agni emosi. Moodnya mendadak turun level sampai nol.

Alvin mengerutkan kening.

“Calm down. Dari dulu emosian mulu.”

“Suka-suka gue.” Balas Agni ketus.

“Ternyata efeknya besar juga ya, Ag.” Alvin menerawang. Avenged7fold masih teriak-teriak, kini sudah memasuki bait-bait akhir.

“Iya.”

“Pasti seneng donk ?”

Agni mendengus keras. Sebal juga dia lama-lama mendengarkan ocehan-ocehan Alvin yang gak bonafite seperti ini.

“Kok Ify betah ya sama lo ?” Sindir Agni.

Alvin tersenyum sinis lalu menjawab.

“Soalnya Ify gak emosian kayak lo.”

Agni kembali mendengus. Alvin bikin BT tingkat tinggi.

“Gak usah dengus-dengus gitu juga kali, Ag. Gak bagus untuk pertumbuhan janin.” Ujar Alvin sambil tertawa kecil. Bikin Agni makin BT.

“Bisa gak sih sehari aja gak ngerejokin gue ?” Ketus Agni sambil mendelik tajam. Tapi walaupun begitu tak akan ada efek ngeri atau apalah bagi Alvin. Alvin malah ngakak puas.

“Tampang lo kalau lagi delik-delik gitu lucu deh. Jadi gemes gue.” Segera Alvin mencubit kedua pipi chubby Agni setelah mengucapkan kalimat ungkapan perasaan tadi.

“Sakit, Kokooo.” Pekik Agni. Keceplosan.

Alvin mendadak berhenti tertawa dan menarik tangannya yang masih bersarang di pipi Agni. Ia ambil remote kemudian ia tekan tombol replay. Avenged7fold kembali berteriak-teriak. Kali ini bukan Seize The Day, tapi Dear God.

“Lo masih ingat lagu ini gak ?”  Tiba-tiba Alvin berujar serius.

“Ini lagu kesukaan,,,” Agni menoleh ke Alvin. “,,,kita.” Kemudian ia menunduk. Masa lalu.

Alvin tersenyum, ternyata Agni masih mengingatnya.

“Koko.” Alvin menerawang. “Bukannya kata itu udah kita kubur semenjak satu setengah tahun yang lalu ya, Ag ?”

Alvin menoleh ke Agni, Agni masih menunduk sambil memutar-mutar telunjuknya di sofa. Seperti orang kebingungan.

“Ternyata memang susah ngelupain kenangan.” Alvin berlanjut. Ia serius menatap ke layar televisi.

Cause i’m lonely and i’m tired
I missing you again oh no,,,once again

“Khusus di reff bagian ini, gue selalu nangis. Ironis banget ya ?” Tanya Alvin yang berharap Agni akan mengeluarkan sebuah suara. Tapi Agni tetap diam. “Susah, Ag. Susah banget.”

Beberapa detik Alvin diam. Mencoba mencerna tentang rasa yang ia miliki. Tak tau apakah semua sia-sia, apakah semua hanya kebohongan, apakah semua merupakan kesalahan, dan apakah semua merupakan harta berharga. Alvin mencoba mencerna, tapi hasilnya malah semakin banyak kata ‘apakah’ yang ia hasilkan.

“Itu masa lalu, Al.” Jawab Agni, berusaha tenang.

Alvin tersenyum sinis. “Al ? Gue selalu suka singkatan itu. Singkatan yang hanya pernah terucap dari satu orang.” Alvin menoleh lagi Ke Agni, kali ini mata keduanya bertemu. Saling pandang, saling mencari rasa, saling menerka-nerka, semuanya.

Agni sadar duluan. Ia palingkan wajahnya dari Alvin. Semuanya kembali tergambar secara gamblang. Siluet-siluet itu, kenangan-kenangan, airmata, tawa, teriakan, amarah. Agni menghela nafasnya. Avenged7fold masih berteriak.

“Sinaran mata lo selalu mengebuat gue tenang.” Alvin kembali berujar. Kali ini suaranya agak tercekat. Seperti ada rasa kehilangan.

Agni mengatur nafasnya. Ia memotivasi diri, jangan sampai berlarut-larut. Semuanya sudah tak sama lagi. Antara dirinya dn Alvin hanya bongkahan masa lalu.

Agni menoleh ke Alvin. Ia tersenyum lebar. Seakan-akan mereka tak pernah ada di dalam forum seserius tadi. “Lo pasti belum sarapan. Gue buatin sarapan ya ? Soalnya sarapan yang tadi di buat udah abis.” Celoteh Agni, berusaha keluar dari forum.

“Gue nyaris depresi.” Alvin tetap di forum.

“Mau sarapan apa ? Bilang aja, Vin. Gue lagi kena jin baik nih.” Agni tetap berusaha.

“Ternyata tidur setelah menegak obat tidur itu malah ngebuat kita semakin gak bisa tidur. Setidaknya itu berlaku buat gue.”

“Udah. Lo gak usah sok gak enak. Gue buatin kok. Kan gak tega juga gue liat lo mati kelaparan.” Agni bangkit dan mengecilkan volume televisi. Sekarang MCR sedang berteriak-teriak.

Alvin menghela nafas, kecewa. Percuma masih di forum, toh Agni berusaha keluar dari pembicaraan. Pintar.

“Nasi goreng aja.” Ujar Alvin. Akhirnya.

Agni mengangguk-angguk. Kemudian ia berjalan kearah dapur. Kira-kira lima langkah di belakang Alvin, ia berhenti. Tanpa menoleh, ia berujar. Kembali ke forum.

“Roti panggang aja. Yang gue tau, Al gak bisa makan nasi untuk sarapan.” Agni pun berlalu. Memasuki dapur, mengambil roti, mengolesinya dengan selai coklat, memasukkannya ke dalam microwave, mengatur suhu. Ia menangis. Al dan Koko, dua kata yang ia coba kubur selama satu setengah tahun ini. Tapi nihil. Semua masih terkuak. Sakit.

Alvin tercekat, lalu tersenyum. Agni masih hafal semuanya. Semuanya tentang Al. Alvin mengambil remote dan me-replay Dear God. Ia tak sadar, ada orang yang semakin terisak di depan wastafel saat Avenged7fold melantunkan baris ‘...and how i miss someone to hold when hope begin to fade...’.

Ada rasa yang menyesak, di antara keduanya.


@@@


“Main basket mau gak, Ag ?” Ide gila muncul di otak Alvin. Ia terus mengunyah roti panggang yang di buatkan Agni. Enak.

Agni melotot ganas, seolah berkata ‘Kagak inget kondisi gue ?’. Alvin mengerutkan kening, tapi detik kemudian ia menepuk jidat dengan keras. Ia lempar pandangan ‘gak jadi deh gak jadi’ dengan segera.

“Cakka lama deh. BT gue.” Keluh Agni.

“Kan ada gue, Ag. Kagak di anggap umat banget sih.”

“Gak seru sama lo. Bosen gue.”

Alvin mencibir. “Ya iyalah. Hampir tiga tahun lo bareng sama gue. Tau deh yang mau suasana baru.”

Obrolan kali ini lebih santai. Tak seserius tadi.

“Gak usah mulai deh. Gue lempar saos juga lo.” Ancam Agni sambil mengangkat botol saos. Minta nih si Alvin.

“Nyebut, nyebut. Gak bagus untuk pertumbuhan janin.” Alvin ngakak puas.

Agni manyun dahsyat. Agni segera berdoa dalam hati supaya Cakka cepat pulang. Bisa gila lama-lama nyolot-nyolotan sama Alvin. Sepertinya terkabul.

“Sayang, kamu dimana ?” Cakka berteriak dari pintu depan.

Agni yang mendengar itu langsung berlari menghampiri Cakka. Alvin sempat teriak-teriak panik. Tapi Agni masa bodo dan tetap berlari. Ia langsung memeluk Cakka. Membenamkan mukanya di dalam dekapan Cakka.

“Sudah seabad lamanya kita tak bertemu.” Rio bersyair. Diikuti anggukan semangat dari Iel.

“Kok tiba-tiba meluk gini ?” Tanya Cakka kebingungan. Gak biasanya Agni jadi manja gini ke dia.

Agni manyun. “Gak mau lagi di tinggal di rumah bareng Alvin.” Aku Agni, merengek.

“Kenapa, Ag ?” Rio nimbrung. Iel ngangguk-ngangkuk lagi.

“Alvin nyebelin. Ngerecokin mulu.”

Cakka mengacak-acak lembut rambut Agni. Rio dan Iel segera pengen muntah. Sok mesra. Gak inget apa setahun setengah dianggurin sama Agni ?

“Nanti Alvin-nya aku tegur deh.”

“Marahin sekalian. Terus ceburin ke kolam. Alvin kan gak bisa renang tuh, biarin aja dia mati kelelep. Hatiya kita cincang-cincang, jantungnya kita panggang. Trus makan bareng deh di halaman belakang sambil kemahan.”

Cakka diam di tempat, hp nyaris jatuh dari genggaman.

Rio gosok-gosok kuping, berharap ia yang salah denger,

Iel, dengan santai nepuk pundak Agni dan berujar. Dewasa.

“Hush, gak boleh gitu. Jaga omongan. Kamu gak boleh lagi sembarangan ngomong. Inget kondisi kamu sekarang.” Ujar Iel bijak. Iel pun segera melesat ke kamar mandi terdekat, mual banget ngebayangin kalau dia makan hati dan jantung Alvin beneran.

Alvin ? Masih di meja makan. Sambil megangin dada.

“Bercanda.” Agni nyengir lebar. Semua lega.

“Nyusul ke mall mau gak ?” Usul Alvin yang baru datang dari ruang makan.

Semua mengangguk. BT juga di rumah mulu.


@@@


Tak butuh waktu lama. Akhirnya mereka sekarang jalan bareng di salah satu mall termewah di Paris. Tapi berhubung Alvin orangnya cepat capek dan Agni memang gak boleh capek, jadilah Agni dan Alvin berada di kondisi seperti tadi pagi lagi. Duduk berduaan.

“Sori soal tadi pagi. Gue gak maksud ngebicarain masa lalu.” Ujar Alvin sambil memijati kakinya.

Agni tak langsung menjawab. Ia harus waspada, jangan sampai ada yang mendengar. Setelah memastikan bahwa Cakka masih asyik bertelpon-ria, Agni pun berujar.

“Udah lah, Al. Udah lewat ini.”

“Tapi gue gak bohong, Ag. Gue beneran susah lupain lo.”

Agni berdecak. “Al, jangan kayak anak kecil. Semuanya itu udah beda. Lo udah ada Ify, dan gue udah ada Cakka. Moving On donk. Wake up. Cerita kita Cuma masa lalu. Past. Ok ?”

Alvin melongos. Apa sudah sedemikian gak ada harapan lagi ?

“Kita coba aja lagi ?” Usul Alvin, hati-hati.

Agni segera mendelik. “Al, lo apa-apaan sih ? Kita gak mungkin kayak dulu lagi. Lo kenapa sih ? Kita kan udah janji gak ngomongin ini lagi.”

Lama Alvin terdiam. Kembali mencoba mencerna. Ia lirik Agni yang sudah tidak sabar menanti perkataan darinya. Alvin mengatus nafas, ia tatap Agni lekat-lekat.

“Udah beberapa malam ini gue mimpiin lo.”

“Lalu ?”

“Di dalam mimpi lo kembali jalan sama gue.”

“Trus ?”

“Agni, gue tau lo gak bego.”

Agni berfikir sebentar. “Alvin, itu Cuma mimpi. Just flower of dream. Gak lebih.”

“Tapi itu udah lebih tiga kali. Gue yakin itu ada maksudnya.”

Agni memutar bola matanya. Alvin menanti dengan was-was.

“Gue pernah mimpi bakal kehilangan Cakka. Tiga kali berturut-turut. Tapi nyatanya, Cakka masih sama gue kan ? So, itu Cuma mimpi. Gak lebih.” Ucap Agni, yakin.

Alvin mengangguk-angguk. Sejurus kemudian Alvin tersenyum sinis. “Lo yakin itu gak bakal jadi kenyataan ?”

“Iya. I’m sure.”

“Gue gak. Liat itu.” Alvin menunjuk kebelakang Agni. Agni menoleh. Sukses, Agni menjatuhkan eskrim yang sedang ia pegang.

Mendadak Agni merasa otot-ototnya lemas. Tangannya bergetar. Ada seperti gemuruh yang bersiap menyeruak dari rongga dada. Nafasnya memburu, oksigen berebutan dulu-duluan dengan karbondioksida. Dadanya agak sesak, gejala yang akan membawa sinyal-sinyal ke pupil dan kongjungtiva bergerak cepat, cairan bening siap meluncur.

“Apa perlu gue ulangin persepsi lo tentang mimpi ?”

Agni tetap diam. Pemandangan di depannya membuatnya kehabisan kosa kata.

“Gue rasa lo bisa paham semuanya. Kalau,,,,

“ALVIN DIAM. DIAM. GUE GAK MAU DENGER APAPUN LAGI.” Agni berteriak histeris sambil menutupi kupingnya. Beberapa orang yang lalu-lalang menatap sinis kearah Agni. Agni gak peduli.

“Ag, lo gak pa-pa kan ?”

“GUE BILANG DIAAAAAMMM !!!”

Agni mengambil tasnya. Lalu berlari dengan kencangnya kearah pintu keluar. Pertahanannya jebol. Pipinya basah. Hatinya sakit. Ia tak mempedulikan teriakan-teriakan orang di belakangnya. Apapun ia tabrak. Entahlah. Semua serasa begitu cepat.

Ia memasuki sebuah taksi. Ia bisa melihat Alvin dan Cakka yang menggedor-gedor kaca pintu taksi. Ia tarik paksa tirai yang terikat rapi di sisi pintu taksi.

“Please hurry up.”

“Yes, Mam.”

Taksi pun melaju.


@@@


Boughhh,,,,

Cakka merasakan ujung bibirnya perih. Tapi ia diam saja. Tak menangkis apalagi membalas. Saat ini mereka, kecuali Agni, sedang perang dingin di basement mall yang di gunakan sebagai area parkir.

Boughhh,,,,

Ujung bibirnya kembali perih. Tapi tetap seperti tadi, ia diam dan menerima semuanya begitu saja.

“Gue kan udah bilang, jangan berhubungan lagi sama Oik. Lo tuli, bego atau apa ? Sekarang gini kan jadinya.” Iel berteriak-teriak penuh amarah. Serasa ia ingin menelan Cakka hidup-hidup.

“Agni belum nyampe rumah.” Ujar Sivia memburu. Ia kembali memencet-mencet tombil hp-nya. “Nomornya gak aktif.”

Boughhh,,,,,

Kini giliran Alvin yang menghajar Cakka. Amarahnya sudah memuncak.

“LO ITU GILA !!!” Teriak Alvin. Semua bergidik. Alvin yang selama ini terkesan pemdiam, sabar, dan tenang, mendadak berteriak histeris. Ada apa ini ?

“Vin, kenapa lo jadi ikutan marah ?” Rio bersuara. Ia benar-benar merasa aneh.

Alvin menatap sinis ke Rio. Ia mendadak lupa statusnya sekarang. “Lo nanya kenapa gue marah ? Dia ini,,,,” Alvin menunjuk-nunjuk muka Cakka. “,,,Cakka, sahabat gue, yang gue relain ngambil pacar gue. Yang gue kira bakal jagain baik-baik pacar gue. Tapi sekarang apa ? Gue gak tau pacar gue itu dimana ? GUE GAK TAU.”

Semua shock. Terdiam. Tak menyangka Alvin akan berujar seperti ini. Di pojokan dekat mobil Ify sudah berdiri mematung sambil meremas jemari Shilla, mencoba mencari kekuatan.

“Dia bukan pacar lo lagi. Dia istri gue.” Ujar Cakka, tenang namun tegas. “Jadi lo gak perlu marah atau sok peduli. NGERTI LO ?”

Cakka mendorong tubuh Alvin dan,,,boughhh,,,,,satu bogem mentah mendarat mulus di pipi putih Alvin. Ujung bibirnya langsung menghasilkan darah segar.

Rio dan Iel panik. Kenapa sekarang jadinya malah Cakka dan Alvin yang adu jontos. Shilla, Ify, dan Sivia terpekik melihat perkelahian dua sahabat itu.

Rio berusaha menarik Cakka, dan Iel menarik Alvin. Tapi memang dasar Cakka dan Alvin jago bela diri, keduanya malah pukul-pukulan makin ganas.

“Lo suami gak bisa di pake. Lo gak liat tadi gimana reaksi Agni pas lo dan Oik pelukan, hah ?” Alvin mengoceh seraya melayangkan pukulan-pukulannya ke wajah Cakka.

Cakka merespon. Ia tangkap gepalan Alvin dan ia balik Alvin menjadi di bawah dirinya. Ia pukuli wajah Alvin dengan nafsunya.

“Lo cowok gak tau diri yang masih berani nembak cewek yang udah punya suami. Dimana otak lo, hah ?”

Rio dan iel masih berusaha melerai, tapi keduanya kewalahan. Mereka malah mendapat tonjokan-tonjokan kecil dari Cakka dan Alvin.

“STOOPP !!!”

Kontan Alvin dan Cakka meng-pause layangan tinju mereka.

“Kalian gak mikir apa yang bisa terjadi sama Agni di luar sana ?” Shilla berujar. Ia sudah gak tahan melihat perkelahian gak jelas yang di lakukan Alvin dan Cakka. “Kka, lebih baik sekarang kita cari Agni, bukannya malah tonjok-tonjokan begini.”

Cakka diam. Darah segar mengalir dari pelipisnya.

“Shilla bener. Kita harus cepat cari Agni. Ini udah hampir gelap.” Rio menimpali perkataan kekasihnya itu.

“Ok.” Iel setuju. “Para gadis sama Rio. Dan dua manusia sok hebat ini biar sama gue. Nanti di jalan kita kontek-kontekan.” Iel memberi aba-aba. Semua mengangguk setuju dan langsung memasuki mobil.


@@@


“Gue benaran gak sengaja ketemu Oik tadi, Yel. Dia meluk gue gitu aja. Gue gak sadar kalau Agni ngeliat. Karena awalnya gue sempet ngeliat Agni lagi asyik ngobrol sama Alvin.” Urai Cakka sambil melirik sinis ke Alvin yang duduk di bangku depan.

“Bullshit. Bilang aja lo kangen sama mantan lo itu.” Sela Alvin.

Cakka sudah siap-siap menonjok Alvin lagi, tapi Iel langsung berujar.

“Mobil gue bukan ring tinju.” Iel melirik Cakka dari spion. “Lo yakin ?”

“Yakin, Yel. Lo gak percaya sama gue ? Gak mungkin kan gue sengaja janjian sama Oik buat pelukan begitu. Gue juga masih punya perasaan.”

“Punya perasaan sama Oik maksud lo ?” Alvin kembali menyela.

“Vin, please. Jangan memperkeruh suasana.” Iel kembali melirik Cakka dari spion. “Gue percaya. Lo harus jelasin semuanya sama Agni. Lo tau kan, dengan kondisi dia yang sekarang, dia jadi sensitif.”

Cakka mengangguk cepat. “Gue bakal jelasin sejelas-jelasnya ke Agni.”

“Trus perasaan lo ke Oik gimana ?” Alvin menyela lagi.

“Eh, Vin. Lo belum puas tadi gue tonjokin ? Gue bukan kayak lo yang bisanya Cuma mengkhianati pasangan sendiri.” Balas Cakka, pedas.

“Gak usah sok nasehat deh lo.”

“Harusnya lo itu dapat siraman rohani. Lo gak nyadar gimana sakit hatinya Ify tadi pas lo nyebut Agni sebagai pacar lo ?” Ujar Iel mulai emosi lagi. Cakka mengiyakan.

Sial. Alvin benar-benar lupa. Alvin langsung diam seketika.

“Gak bisa ngomong kan lo ?”

Dalam hati Alvin mengiyakan.

“Kka, coba lo telpon Agni deh. Kali aja dia mau angkat telpon dari lo.”

Cakka segera mengindahkan suruhan Iel. Ia ambil ponsel dari saku celananya, dan langsung men-dial salah satu nama kontak.

Lama,,,,dan diangkat.

“Masih ingat nelpon aku ?” Tanya sebuah suara parau di seberang.

“Sayang, kamu dimana ?”

“Kamu gak perlu tau.” Suara seberang semakin parau. Sesekali terdengar isakan.

“Sayang, aku jemput ya ? Kamu dimana ? Jangan bikin aku cemas donk.” Cakka mengetuk-ngetukkan telunjuknya di kaca mobil.

Suara seberang terdengar menghela nafas. Samar-samar Cakka mendengar alunan suara David Archuleta dari seberang. “Kamu di rumah ?” Tebak Cakka.

“Menurut kamu ?”

“Agni Sayang, kamu di rumah ?” Cakka semakin memburu.

“Dalam lima menit kamu gak nyampe rumah. Kita the end.”

Tut,,,,sambungan terputus.

“Halo, Ag. Agni ? Agni ?”

“Dia di rumah. Cepetan putar arah. Dia Cuma kasih gue waktu lima menit. Ngebut aja, Yel.” Cakka panik. Kembali ia tekan-tekan tombol hp-nya, mencoba menghubungi Agni lagi, tapi nomornya malah tidak Aktif.

Di bangku depan Alvin menatap kosong keluar mobil. Ternyata masa lalunya benar-benar harus di kubur. Di kubur sedalam mungkin. Jangan sampai ada cela untuk di keluarkan kembali. Alvin menutup matanya, mencoba mengingat-ingat masa lalunya bersama Agni untuk terakhir kalinya. Saat dimana ia dan Agni pacaran, saat dimana ia menyusul Agni ke paris dan mendapati Agni sudah menjadi istri sahabatnya sendiri, saat dimana ia nyaris depresi waktu Agni memutuskannya secara sepihak.

Semua tergambar jelas. Kembali. Ia mencoba mengingat bagaimana ia menjadikan Ify sebagai pelariannya, bagaimana ia masih meminta Agni untuk kembali bersamanya padahal Agni sudah menikah, dan bagaimana ia membuat Agni bimbang sehingga Agni enggan tidur dengan suaminya sendiri. Ini semua ulahnya, dia yang selalu menyuntik pikiran Agni dengan omongan-omongannya. Hingga akhirnya mereka berdelapan liburan ke Paris dan suatu perkembangan mengejutkan terjadi diantara Cakka dan Agni.

Lonjakan kegembiraan itu, yang terpancar dari wajah Cakka dan Agni di pagi itu. Semua masih terekan sempurna di ingatan Alvin. Rekaman yang selalu membuatnya ingin membunuh Cakka. Seorang sahabat yang telah menikahi pacarnya.

“Relaain Agni, Vin.” Tepukan halus Iel kembali membawa Alvin ke dunia nyata. Ternyata Alvin gak sadar bahwa mereka telah sampai. Alvin tersenyum tipis. “Agni bukan jodoh lo, terima itu.” Ujar Iel lagi.

Alvin tersenyum kecil. “Gue tau, Yel. Tapi semuanya itu butuh proses.”

Iel melihat keluar mobil. Terlihat Cakka yang berlari-lari menaiki tangga teras rumah demi untuk segera sampai kekamar. “Cakka dan Agni di jodohin dari kecil. Rahasia keluarga, bahkan Agni dan Cakka mengetahui semua itu sejam sebelum ijab kabul di lakukan.”

Alvin tersentak. “Dari kecil ?”

“Iya. Sori, adik gue udah ngebuat lo kecewa. Harusnya gue peringatin lo supaya gak cinta ke Agni, tapi gue gak tega sama lo.”

“Maksud lo ?”

Iel menarik nafas. “Waktu Agni kenalin Ray sama gue, besoknya gue langsung ngabarin Ray kalau Agni udah di jodohin. Ray langsung mundur. Gitu juga yang terjadi sama Debo, Deva, Riko. Tapi entah kenapa, gue gak tega ngelakuin itu ke lo.”

Alvin mengerutkan keningnya. Dengan sabar ia menunggu lanjutan perkataan Iel.

“Gue inget, bukan Agni yang ngenalin lo sama gue, tapi lo sendiri yang ngenalin diri ke gue.” Iel mengatur nafasnya. “Waktu itu gue cek-cok sama Agni, gara-gara dia tau bahwa gue yang nyuruh Riko jauhin dia. Gue nyaris mukul dia, tapi mendadak lo muncul dan nahan tangan gue. Dan lo bilang Agni itu pacar lo.”

Alvin kembali tersentak. Siluet-siluet itu datang lagi.

“Gue salut sama lo. Lo berani nantang gue yang waktu itu masih tergolong sok preman. At least, sejak saat itu kita sahabatan. Gue makin gak tega bilang tentang status Agni yang sebenarnya ke lo.” Iel diam sebentar. Ia tatap Alvin lekat-lekat. “Pas kuliah kita satu kampus, kita ketemu Rio, ketemu Cakka. Kita berempat makin deket. Dan hari dimana Cakka dan Agni harus menikahpun tiba. Semuanya serba buru-buru.”

“Waktu itu lo bilang Agni di opname di salah satu rumah sakit di Paris.” Ujar Alvin, pelan.

Iel mengangguk. “Gue bohong. Itu Cuma supaya lo datang ke Paris. Gue gak tau lagi gimana caranya supaya lo tau status Agni saat itu. Sorry, Vin. Maafin gue dan Agni. Kita beneran gak bisa ngelanggar perintah orang tua. Demi kehormatan keluarga besar.” Tutup Iel. Ia menunduk.

“Kok jadi lo yang mellow sih, Yel ?” Canda Alvin.

“Maafin kita.”

“Maafin gue juga.”

“Sahabat ?”

“Forever.”

Setelah ber-high-five keduanya pun turun dari mobil. Terlihat sudah ada empat orang yang menunggu mereka di depan pintu.

Sahabat. Selamanya.


@@@


Cakka berdiri mematung di belakang Agni yang sedang menatap keluar jendela. Ingin rasanya ia memeluk Agni. Tapi sepertinya waktunya sedang tidak tepat.

“Paris memang penuh kejutan ya ?” Ujar Agni, datar. “Kira-kiraa Paris akan ngasih apa lagi setelah ini ?”

Cakka diam. Ia memilih-milih kata yang tepat untuk membalas perkataan Agni. Cakka gak mau salah sikap lagi.

“Paris ngasih aku harta yang paling berharga.” Ujar Cakka, juga datar.

Suara bening Christina Aguilera memenuhi kamar mewah Agni dan Cakka. Suara yang merdu, namun menusuk. Cakka memilih duduk di tempat tidur. Agni tetap berdiri di ambang jendela, sambil memperhatikan Alvin yang sepertinya sedang meminta maaf pada Ify.

“Paris ngebuat aku kehilangan orang yang paling aku cintai waktu itu. Paris memaksa aku menjaga kehormatan keluarga. Paris memberikan aku kado terindah. Dan hari ini Paris menampakkan aku sebuah kenyataan pahit.”

Cakka tiba-tiba bangkit dan langsung memeluk Agni dari belakang. “Aku dan Oik gak ada hubungan apa-apa lagi. Aku berani sumpah. Tadi itu dia yang meluk aku, bukan aku. Aku minta maaf, Ag. Aku minta maaf.” Cakka meracau.

Agni menarik nafas, berat. Lama baru ia membalas perkataan Cakka.

“Paris terlalu menyimpan banyak kejutan.” Lirih Agni.

Cakka lebih mengeratkan pelukannya pada Agni. “Maafin aku.”

“Jangan lakuin itu lagi, Kka.”

Cakka membalikkan tubuh Agni, ia elus pipi Agni penuh dengan kasih sayang. “Maafin aku. Jangan buat Paris mengakhiri kisah kita begitu saja.”

Agni tersenyum. Ia lingkarkan tangannya di pinggang Cakka. “Paris takkan mampu merampas seorang lagi dari aku. Aku bisa pastiin itu.”

“Jadi kamu maafin aku ?” Tanya Cakka berbinar.

Agni melepaskan lingkaran tangannya lalu berkacak pinggang. “Dengan satu syarat.”

“Anything for you, sweetheart.”

Cakka pun langsung memeluk Agni. Menghilangkan semua rasa ketakutannya saat di basement tadi. Menyirnakan rasa sakit atas tonjokan tadi. Mencoba membelah malam, mengalahkan Paris. Ia bersumpah, Paris tak akan pernah lagi menjadikan kisahnya dan Agni sebagai permainan ludo. Paris yang indah, Paris yang penuh kejutan.


@@@


Sebuah Limosin mewah berhenti tepat di sebuah menara yang amat sangat megah dan mengundang decak kagum itu. Menara Eiffel. Lambang kota Paris. Menara yang tingginya tak bisa di hitung dengan jengkal. Menara yang mempesona. Menara yang mempertemukan cinta siapa saja.

“Untung kita gak punya catatan sejarah di Paris ya, Yo.” Ujar Shilla pada Rio yang sedang asyik menatap menara fenomenal itu.

“Kita juga.” Balas Sivia seraya membenarkan letak kacamata Iel.

“Paris di luar dugaan gue.” Celetuk Ify. Alvin segera merangkulnya.

Kemudian semuanya diam. Udara jam 3 pagi tak membuat mereka semua kedinginan. Ada sesuatu yang menghangatkan, entah apa itu. Semua larut dengan pikiran masing-masing. Mungkin telah ada yang ber-chating-ria dengan salah satu pilar yang ada di menara tersebut. Mungkin.

“Gue benci Paris.” Lirih Agni. Ia menunduk. Mencoba memotivasi pupil dan konjungtiva agar tak mengeluarkan tetesan apapun.

Cakka yang di sebelahnya langsung membawa Agni ke dekapannya, membelai rambut Agni dengan sayang. “Hei, kamu lupa. Kita bawa ini dari Paris.” Cakka menepuk-nepuk lembut permukaan perut Agni.

“Tapi Paris hampir menghancurkan semuanya.”

“Aku janji, Paris tak akan melakukan itu lagi.”

“Janji ?” Agni minta kepastian.

“Janji.” Jawab Cakka, yakin.

“Paris gak akan ada lagi di daftar hidup gue.” Alvin menimpali.

“Paris gak akan bisa ngerusak kisah gue.” Ujar Rio, serius.

“Dan jangan sampai Paris ngebuat kita ketinggalan pesawat.” Iel yang sedari tadi diam ikut buka suara. Dan kali ini semua mengangguk serentak. Limosin-pun melaju. Meninggalkan asap kasat mata. Meninggalkan Eiffel. Meninggalkan Paris. Saat itu juga.

Paris yang indah, Paris yang penuh kejutan, Paris yang takkan lagi jadi pilihan.


@@@


Semuanya seperti api dan lilin, seperti air dalam gelas, seperti kue dalam toples, seperti tumpukan novel yang telah di baca, seperti baterai, seperti sakit deman, seperti flu, seperti parfum, seperti bedak, seperti lipstik, seperti sabun, seperti shampo, seperti umur, seperti sekolah, dan seperti itulah ketidakmauanku atas habisnya sesuatu yang terjadi secara berkala.

Aku ingin seperti tumor, yang terus menggrogotimu yang akhirnya takhluk dan jatuh kegenggamanku selamanya. Tanpa perlawanan.


THE_END

cerita lucu

 Seorang nenek yang nyebrang jalan hampir ketabrak motor. Pengendara motor marah: “Nenek bloon! Nyebrang jalan gak liat2!” Nenek sewot : “Lo yg bloon!! Nabrak nenek-nenek aja gak kena..!!”
-----
Anak: "Mama, tadi waktu di angkot sama papa, dia minta saya nyerahin tempat duduk saya buat penumpang cewek."
 Mama: "Itu memang sikap yang baik."
 Anak: "loh Tapi Ma, aku kan waktu itu duduk di pangkuan Papa" ?
 Mama: "&%#**#%!!"
-----
Dalam sebuah angkot, ada seorang Ibu muda sedang menyusui anaknya, disampingnya duduk seorang anak muda sebut saja namanya Parno. Melihat si bayi tidak mau menyusui, Si Ibu berkata
” Jika kamu gak mau, nanti saya kasih sama Om sebelah lho”
 Mendengar itu Parno, hanya senyum senyum, Beberapa saat kemudian Si bayi melepas lagi “susunya” meliha itu, Si Ibu kembali berkata ;
 ” ihhh kamu nakal ya, sekali lagi kamu melepasnya, aku benar kasihhhh sama Om sebelah ” dengan nada serius.
 Mendengar itu, Parno melotot dan menelan ludah. hal itu terus berulang beberapa kali. Melihat itu si Parno gak sabaran dan berkata :
 “Mbak, kapan nih ngasihnya sama saya, kayaknya dari tadi saya sudah nunggu tapi kok gak dikasihhh, rumah saya sudah jauh kelewatannn nihhh, kasih kepastian donkkk”
-----
Kejadiannya pada saat musim mudik lebaran, di daerah pantura terjadi kecelakaan antar bus dan truk. Seorang saksi tunggal yg melihat kejadian tersebut menelpon polisi.
 “Selamat siang Pak Saya mau melaporkan telah terjadi kecelakaan antara bus dan truk”
 “Bagaimana kondisi dan keadaan penumpang, apakah ada korban jiwa?” tanya petugas
 “Iya Pak, 1 org mati di tempat, 2 luka parah, 3 luka ringan, 4 sehat, 5 sempurna…”
-----
Cewek: Maaf ya mas, aku mau kita putus…
 Cowok: Kenapa? Padahal aku baru aja beli mobil baru supaya kita ngga kehujanan dan kepanasan lagi.
 Cewek: Yang bener mas? Hehe tadi putusnya cuma bercanda kok.
 Cowok: Hahaha, mobil barunya juga bercanda kok.
 Cewek: Sialann
-----
Cowok : sayang kamu lagi apa nih?
 Cewek : aku lagi diem nih, sayang di rumahku gak ada orang.
 Cowok : (wah kesempatan nih) udah dulu ya sayang.
 ”Tanpa berfikir lama si cowok langsung ke rumah cewenya.”
 Cowok : sayang aku udah di depan rumah kamu nih.
 Cewek : Hah??? Mau apa yang? Kan aku udah bilang ga ada orang di rumah. Aku dan keluargaku lagi liburan di Bali …
-----
Surat dari suami yang sangat mencintai dan menyayangi istrinya:
 "Ma, papa sayang banget sama mama. Begitu besar pengorbanan Mama. Pagi-pagi papa belum bangun, Mama sudah siapin sarapan dan beres-beres semuanya.  Siangnya Mama belanja terus masak lagi, sorenya mandiin dan menyuapin anak-anak.  Malamnya Mama bimbing anak-anak belajar, masuk kamar pun masih ngelayanin papa juga. Mama sayang, papa jadi sedih, papa gak tega mama kecapekan gitu. Mama yang cantik, gimana kalau papa nambah satu mama lagi?"
-----
Pada suatu malam Jum’at Kliwon, seorang penjaga kuburan melihat ada seorang wanita sedang mainin HP di atas salah satu kuburan. Penjaga kuburanpun menegur:
 “Mbak ngapain malam-malam gini mainin hape di atas kuburan?”
 Si cewek menjawab “Iya pak, abis dibawah sinyalnya lemah…”
-----
\ Seorang Guru matematika bertanya kepada murid-muridnya:
 Guru : “Seandainya pesawat Boeing 747 Lion Air dipiloti oleh penyabu, dan mengangkut 560 orang anggota DPR RI, meledak di ketinggian 1000 feet dan jatuh di pegunungan berbatu tajam dengan kemiringan 45 derajat, berapa kemungkinan yang selamat ?”
 Murid-murid menjawab serempak dan tegas : “Yang selamat 250 Juta rakyat Indonesia, Bu!”
-----
Bu guru : anak – anak, mengapa kita mesti mengusahakan perdamaian serta hindari peperangan ?
 murid : agar tidak jadi tambah daftar – daftar pahlawan yang perlu kita hapal bu !
 bu guru : ….
-----
Emak : din nyalain tv.nya dong . Emak pengen nonton nih. .
 Udin : listriknya mati mak. .
 Emak : yg mati listriknya kan . bukan tvnya . Bego lu .
-----
Ogut : Min, lu kok ngerokok mulu!
 Emin : emang knp?
Ogutt : bahaya! gak takut mati?
Emin : tenang, gw bawa korek! Klo mati, gw nyalain lagi!
-----
Pembeli : “bang, pokoknya saya tidak ingin bayar ! !”
Penjual : “loh, anda makan di sini ya mesti bayar ! !”
Pembeli : “ngapain saya mesti bayar, abang telah nipu saya !”
Penjual : “nipu bagaimana ? ?”
Pembeli : “lha ini, tuturnya soto ayam namun kagak ada ayamnya sekalipun.. ”
Penjual : “emangnya bila anda beli jambu monyet, ada monyetnya ? !”
-----
Darno : "Saya mau ngelamar..."
Erum : "Saya sdh pny suami mas"
Darno : "mksd saya ngelamar pekerjaan ceu, ogah banget gua ngelamar lu udh keriput gitu"
Erum : "...."
-----
Udin : Lo mau beli HP gue gk ? butuh duit nh
Ibro : duitnya emank buat apa din ?
Udin : buat beli pulsa
Ibro : NYET -,,-
-----
Sutradara lagi mikir mau buat judul buat film barunya bareng kru.
Sutradara : Apa ya yang bagus buat jdul film...
Kru : Ada pak..
Sutradara : Judulnya apa din ?
Kru : Maafkan rambo mama dan cucuran air mata Hulk..
Sutradara : ...........
-----
Udin : Cih kalo akang jadi semut, mau jadi apanya ?
Icih : jadi kapur ajaibnya
Udin : mati dong Cih
Icih : biarin ah kang
Udin : .....
-----
Oni: Pin, nyokap gw sekarang jd bartender donk
 Pino: Ah yg bener lo?
 Oni: Iya, tiap hari dia nge-mix kencur sama kunyit asem
 Pino: -___- itu tukang jamu, KAMPRET!
-----
 Pino: Kenapa berak dicelana lu?
 Oni: Abis nonton berita
 Pino: Apa hubungannya?
 Oni: Presenternya bilang "jgn beranjak kemana2" padahal gue udah kebelet >,<
Pino: O___O #Koplak
-----
Pino: Gw janji mulai sekarang gw udah ga mau judi lagi.. gw tobat bro
Oni: Yakin lo?
Pino: Yeee lo ga percaya? ayo sini taruhan!
Oni: -___- Wasem.. *Timpuk Jamban*
-----
Oni: Pin, kenapa lu? Kok murung gitu?
Pino: Gw lagi sedih nih oni
Oni: Sedih kenapa?
Pino: Sedih punya temen jelek kayak elu
 Oni: Щ(ºДºщ) BUNGCUDH!
-----
Oni: Lagi ngapain bro?
 Pino: Bangun rumah bro
Oni: Pasangin alarm aja bro, biar rumahnya bisa bangun on time
Pino: -___-" KOPLOK!
-----
Pino: Gw kapok naik pesawat terbang lagi, oni
Oni: Emang knp, Pin?
 Pino: Masa pilotnya gak nganterin gue sampe rumah! Padahal udah bayar mahal²!
 Oni: -___- Aihh dodol..
-----
Oni: Gila lu Pin, dari kemarin gonta ganti mobil trus.. Pake supir pula.. Anak orang kaya lu ya?
Pino: Bukan sob, gw cuma joki 3 in 1
 Oni: -___- Wasem.
-----
 Oni: Liat nih Pin, gw abis dr paris *sambil nunjukin foto*
Pino: Bohong lu, oni! itu kan tower SUTET!
Oni: Щ(ºДºщ) itu menara Eifel, jing! #SambitJamban
-----
Oni: Pin, gimana biar jadi sukses?
Pino: Bergaul sama org sukses
Oni: Kalo mau pinter?
Pino: Bergaul sama orang pinter
Oni: Pantes gw ga maju², gaulnya ma lu mulu
Pino: -,,,- Anjir #NelenJamban
-----
Pino: Bro, tetangga gw mati kemaren ditabrak ayam
Oni: Ga mungkin! Ngaco lo ah! Mana bisa?
Pino: Bisa lah, kan ayamnya naik truk, bro
Oni: -___-" wasem, berantem aja yuk! #KOPLOK!
-----
Pino: Bro, ini kok phonebook lu isinya cowo semua, gak ada ceweknya?
Oni: gak gaul sih lu.. Dimana2 itu nelpon ke SESAMA lebih murah bro
Pino: koplak lo o_O #Duarr
-----
Pino: Wah gimana nih mobil gw mogok
Oni: coba cek aki nya
 Pino: udah, tetep ga bisa
 Oni: emang dmn aki nya?
Pino: itu dibelakang lg duduk
Oni: itu aki2 jing! -___-
-----
Pino: Oni lu Pilgub DKI pilih sapa?
Oni: gw golput Pin
 Pino: Lah knp?
Oni: gw gak mau asal nyoblos, Pin.. Bukan muhrim
Pino: dodol -___-" COT!
-----
Oni: Pin, lu lg dimana?
Pino: lagi di taman bro berduaan
Oni: pasti sama pacar lu ya?
Pino: bukan, sama bangku taman
Oni: anjritt o_O
-----
Oni: Pin, ikut gw mancing yuk
 Pino: *Siapin peralatan mancing* yuk, mancing apaan Oni?
Oni: Mancing Kerusuhan
Pino: setan lo -___-"
-----
Oni: Pin, lu kuliah dimana?
Pino: UnTar
Oni: Universitas Tarumanegara ya?
Pino: bukan, Universitas Ntar2an, lg males nih gue
Oni: somplak "...."
-----
Oni: Pin, ada yg tawuran
Pino: dah ga usah takut, biar gue yg duluan
Oni: lu maju duluan?
Pino: kabur duluan bego
Oni: wasem -___-
-----
Pino: Bro buruan nonton TV skrg! Ada film action berdarah-darah
Oni: wih judulnya apa?
Pino: The HAID bro
Oni: itu The RAID jing! -___-" *Sambit TV*
-----
Pino: Bro, kita naik gunung yuk.. Lu kan lum pernah liat kawah
Oni: yuk bro, kita ke gunung apa nih?
Pino: Anak krakatau bro (´`ʃƪ)
Oni: setan,, lo aja sono +___+ *Mati*
-----
Oni: Pin tolong teriakin tukang bakso dong
Pino: udah tuh Oni
Oni: kok gak ada suaranya? Lo teriak dmn?
Pino: di twitter, liat aja TL gw
Oni: goblok -___-"
-----
Pino: Bro, kok kita gak boleh masuk mall sih?
Oni: tadi satpam nya bilang ke gue, gak boleh bawa monyet ke dalem mall
Pino: (۳˚Д˚)۳ BUNGCUDH! #BakarMall
-----
seorang ibu dari desa datang kesebuah bank dgn marah2
 ibu: saya mau mengundurkan diri dari bank
 petugas bank: sabar ibu, ada apa ? (tanyanya utk menenangkan sang ibu)
 ibu: katanya kartu atm mempermudahmenarik uang, tp sy ber kali2 gunakan uang tdk keluar padahal sdh sesuai aturan
 petugas: no pin ibu tdk salah?
 ibu: tentu sy sdh sangat hafal, sdh, lbh baik sy undur saja dr bank dan minta semua uang sy
 petugas:coba sy lihat kartu atmnya, mungkin rusak
 ibu mengeluarkan kartu, dan ketika melihat kartu atm, petugas kaget
 petugas: ibu kenapa kartunya di laminating, ini tdk dapat digunakan
 ibu: gimana sih,,KTP saja dilaminating untuk aman, apalagi kartu atm yang berisi uang.....
-----
 Dini : Ikan apa yg paling menderita..????
 Dika : ??? Ikan di aquarium..???
 Dini : Salah.., Ikan yg paling menderita tuh Ikan yg GA BISA BERENANG..
 Dika : Gantian gw yg nanya.. Ikan apa yg ga bisa berenang..?
 Dini : ??? Ikan males..???
 Dika : Yeee.. asal jawab aja lo.., Ikan yg ga bisa berenang, ya IKAN GORENG..
 Dini : !@#$%^&* >,<
-----
Atang : "Tong.. kenapa gading gajah warnanya kuning dan mirip buah pisang?"
Otong : " Mmmm.. apa ya...? ga tau aqu tang.."
Atang : "Biar bisa sembunyi di balik pohon pisang. "
Otong :" Ah.. bohong loe tang.. mana ada gajah sembunyi di balik pohon pisang..??"
Atang : " Ngga pernah liat kan..? berarti dia berhasil sembunyi tong.."
-----
Suatu hari si Otong mencoba melamar pekerjaan di suatu perusahaan asing.
Boss  : Nama Saudara siapa ?
Otong : Otong Pak
Boss : Coba ceritakan tentang keluarga saudara !!
Otong : Saya dua bersaudara, adik saya masih kuliah di Jakarta. Orang tua saya tinggal di Aceh. Kakek dan Nenek dari Bapak tinggal di Solo. Kakek dan Nenek dari Ibu tinggal di Medan. Paman dan Pakde semua tinggal di Bandung.
Boss : Apakah saudara dapat berbahasa Inggris?
Otong : Yes, Sir.
Boss : Now tell me about your family in English!!
Otong : Sorry sir..., I don't have family in English.
Boss : *&?$*$(!!
-----
Temen : emak gue cantik, adek gue cantik. Kenapa gue ga Cantik ? Apa gue bukan anak kandung mereka ?
 Sam : tenang aja sob... Bagaimanapun mereka yang udah ngerawat lo dari kecil...
 Temen : tapi gue iri ma adek gue... Kenapa dia cantik gue engga...
 Sam : ya udah lo yang sabar aja... Semua udah ada yang ngatur...
 Temen : iya gue udah sabar... Tapi kenapa gue ga cantik *teriak
 Sam : Lo pengen tau kenapa lo ga Cantik...
 Temen : emang lo bisa tau kenapa ?
 Sam : bisa lah...
 Temen : gimana ?
 Sam : sekarang Lo buka celana Lo... Dan lo liat dalemnya...
 Apa lo pantes jadi orang Cantik ?
 Temen : emang kenapa ?
 Sam : (marah) eh monyet... Lo ga nyadar yah kalo Lo tu Laki...
 Temen : muehehehe
-----
Tante : "Belajar matematika yok, begini pertanyaannya. Kalau tante ngasi kamu 2 coklat, terus tante tambah lagi 2 coklat, maka jawaban kamu apa?"
 Keponakan : "Terima Kasih tante."
 Tante : **Gubrakkkkkkkkkk**
-----
     Suatu hari berkumpul 3 cowok tanggung.
     Co 1 : "Eh, hp lo apa?"
     Co 2 : "blackberry dong.. :D"
     Co 2 : "kalo elo?" - tanya ke Co 3.
     Co 3 : "gue sih apple. kalo elo?" - tanyanya ke Co 1
     Co 1 : "jeruk"
     Co 2 & Co 3 : "............"
-----
Nyamuk : Gimana nak rasanya belajar terbang?
Anak Nyamuk : Enak mak... keren
Nyamuk : Kok bisa gitu
Anak Nyamuk : Abis tiap terbang orang-orang pada tepuk tangan mak.
-----
 Baim : Coy, gue heran banget ama elo dah!
 Sule : Emang kenape sob?
 Baim : Gue lihat phonebook hp elo, gue liat-liat, kok ga ada nama ceweknya? Kok Cowok semua...
 Sule : Jiah !!! gak gaoel sih lo man, Lo emang blon tau ya kan NELPON KE SESAMA LEBIH MURAH !
 Baim : T_T
-----
Sule & Andre naik angkot, ga lama berselang masuk lah cewek cantik & lansung duduk disamping sule. Sule pun mulai beraksi dgn mengajaknya kenalan.. Singkat cerita mereka pun saling kenalan & tukeran no Hp. Biar si Cewek makin tergoda si sule mulai tebar pesona..
 Sule : Waduh gerah ya dre kalo naik angkot ?? Tapi gimana lagi mobil dibengkel.. (Sambil ngedip ke arah andre,, iyai
 n aja begok gitu maksudnya :D)
 Andre pun ngarti langsung ngangguk2 & si Cewek pun cuman2 senyum2 aja^ ^
 Sule : Udah gerah macet lagi, kapok deh gue naik angkot.. Liat ne angkotnya ga jln2 dari tadi, huft kalo pake bawa mobil sendiri biar macet juga kan ada Ac nya.. Bener kan bro?
 Andre pun ngangguk2 pengertian :P
 Tiba2 datanglah pengamen & lansung menyapa sule " hay bro tumben lo duduk didalem? Biasanya juga lo duduk didepan pintu angkot.."
 Supir angkot pun ikut bicara
 " Bener tuh banyak bacot tu org dari tadi, gerah lah, ini lah, itu lah, macet lah.. Ini bukan macet begok, lo ga liat apa kita didepan lampu merah,, malahan angkot gue paling depan.."
 Andre : Hahahhaaha...
 Cewek cantik : Pengen bebas macet ama lampu merah naik Ambulance aja lo.. :(
 Sule : o.o " ya elah anjrit #%.,!';:)(_- @" ?/...!!!
-----
Suatu Hari, sera berpesan sesuatu pada istrinya...
 Sera : Mah..ntar klo ada yg nanyain atau nyariin papah, pokoknya mamah jawab aja "TIDAK" ya, papa mau ngumpet dulu di kamar..
 Istri : Baik pah..??
 Beberapa saat kemudian, datanglah hendri dan bertanya..
 Hendri : Apakah suami ibu ada di rumah??"
 Istri : TIDAK..
 Hendri : Apakah ibu gak tau kalau suami ibu utang saya 500rb??
 Istri : TIDAK??
 Hendri : Saya kesini mau nagih utang, cepat suruh suami ibu untuk bayar!!
 Istri : TIDAK..??
 Hendri (Mulai kesal) : lho kok TIDAK-TIDAK mulu sih?? Ibu gila ya??
 Istri : TIDAK...
 (hendri lalu berpikir sebentar, kemudian bertanya lagi)...
 Hendri : Kalau seandainya aku pegang tangan ibu, ketahuan suami ibu, suami ibu marah gak??
 Istri : TIDAK
 Hendri : Kalau seandanya ibu ini ku jadiin istri muda, terus suami ibu tau, suami ibu marah gak??
 Istri : TIDAK
 Tiba-tiba dari dalam kamar sera berteriak : TIDAK-TIDAK JIDAT LO..!!! ya jelas gw marahlah DODOL!!!
 Ckckckckkckckck....... :D
-----
Buyung : Ah sialan dari tadi umpan gue dicuekin, cari tempat lain aja yuk bro,,? Disini airnya aja yang banyak tapi ikannya dikit, huft
 Panjul : Lo mau tau yang banyak ikannya tapi airnya dikit??
 Buyung : Mau mau.. Dimana ??"
 Panjul : Dipasar ikan wkwkwk"
 Buyung : Kampret lo, eh mau kemana lo ?
 Panjul : Mau pulang lah..
 Buyung : Ntar aja, mau ujan.. Ntar kalo ditengah jalan hujan gimana?
 Panjul : Tenang aja bro,, gue jalan dipinggirnya aja, geto aja ko' repot.. Hahaha"
 Buyung : Berantem aja yuk.. #%&@...!!
-----
 Ijab qobul segera dimulai, Sudrun diberi intruksi oleh penghulu.
 Penghulu : Saya akan memulai akad nikahnya. Silahkan untuk mempelai pria mengikuti kata2 saya. Mengerti..?
 Sudrun : Mengerti..
 Penghulu : Baik.. Ehem..
 Sudrun : Baik.. Ehem..
 Penghulu : Lhoh.. Yang itu jangan diikuti..!
 Sudrun : Lhoh.. Yang itu jangan diikuti..!
 Penghulu : Jiahhh..
 Sudrun : Jiahhh..
 Penghulu : Ini bukan main-main ya?!
 udrun : Ini bukan main-main ya?!
 Penghulu : Wogh dasar koplok!
 Sudrun : Wogh dasar koplok!
 Penghulu : APA..?!!!
 Sudrun : APA..?!!!
 Penghulu : Kamu berani ya sama saya..?
 Sudrun : Kamu berani ya sama saya..?
 Penghulu : KURANG AJAR! *banting meja*
 Sudrun : KURANG AJAR!!! *banting mertua*
 Penghulu : Rasain nih! *sumpel taplak*
 Sudrun : Rasain nih! *jejelin kursi pelaminan*
 bag big bug dzigh *bunyi berantem*
-----
 Ayah1 : Anakku skrng sdh jdi kapolda di daerah sumatra..!!
 Ayah2 : Ehmm..klo anakku skrng.,jdi pilot dimskapai pnerbngan australi..
 Ayah : Eehmm..,klo anakku skrng sdah jdi ASTRONOT.,krjaannya diluar angkasa teruss..!!
 Ayah 1&2 : Heran..&berkata:"bukanx anak kamu jdi TKI dimalasya..??
 Ayah3 : Benar.,anakku skrang sdah jdi astronot.,!! klo gak percaya kutlpon skrng yah.!!
 lalu ayah3 menelpon anaknya & terdngar suara dri hp yg dispeaker :
 "nomor yg anda tuju sedang berada di luar jangkauan.."
 Ayah : Benarkan.,anak sya kerjax diluar angkasa...!!!
 Ayah 1&2 : "**@@%€$£...!
-----
Lu gak cape, mblo? | gak cape gimana din? | gak cape di PHP-in trus? *ngacir* | (۳º̩̩́Дº̩̩̀)۳ *Lalu Silet Nadi* #Tragis
-----
 Udin kesibukannya apa? | lagi sibuk syuting Twilight | wih keren banget.. Jadi apa? | jadi pohon (˘̶̀• ̯•˘̶́'') | o_O #Miris
-----
Dek, warung dimana ya? | oh bapak lurus aja, trus belok kiri | warungnya disitu? | bukan, bapak tanya aja ma tukang ojek disitu | Щ(ºДºщ) #SalahTanya
-----
 Bro, berenang yuk | hayuk | yaudah lepas bajunya | kok lepas baju disini? Emang kita berenang dmn? | tuh di sumur | "..." *MATI*
-----
 Bro, benerin antena TV nya dong.. Gambar TV nya jelek nih | dimana antena nya? | tuhh diatas *nunjuk Tower Sutet* | o_O WUANJRIT!
-----
 Ternyata air ludah bisa nyembuhin darah rendah.. coba ludahin muka temen lu yg darah rendah, 2 detik langsung naik darahnya #TipsUdin
-----
 Kkamu tau gak perbedaan benci sama cinta itu tipis?| tipis? lu pikir lingerie, hih pikiran lu jorok bgt -_- | "..." #gagalmodus
-----
 Pak, saya mau beli tanah bapak | Boleh aja.. Emang mau beli berapa karung? Tar saya cangkulin | -_____-" *KOPLOK
-----
 kita lahir bersama, senang susah bersama, tapi kenapa kamu mati duluan? kata kakek sambil melihat ke dalem sarung
-----
 Aku BT ma kamu! Tiap jalan ma aku, kamu lompat² mulu! | kamu juga! Suka ketawa kayak orang gila! | Kita putus! | *Pocong+Kunti Lg Berantem*
-----
 Beb, kamu bisa jadi saksi kan? | saksi apa? | saksi pernikahan aku ma calon suami aku besok | Щ(ºДºщ) ANYING!
-----
 Din, motor gw kenceng dong.. Bisa sampe 200 km/jam | ah motor gw lebih cepet | masa? | iya, cepet nyampe ke akhirat | o_O *KOPLOK*
-----
 Din, tadi gw makan permen karet lu yg ada dimeja.. Tapi kok rasanya gak enak ya? | itu bukan permen jon, itu kondom | (۳º̩̩́Дº̩̩̀)۳ *Muntah*
-----
 Bro lu suka lagu apa? | lagu dangdut bro | Najis ndeso! | Biarin.. Nah lu sendiri sukanya lagu apa? | Lagu Rhoma irama dong | -___-" COT!
-----
 Jon, kasur gw namanya aura kasih dong | Lah buat apaan dikasih nama segala, din? | biar gw bisa tidurin Aura Kasih tiap malem | -___-" COT!
-----
 Neng, kamu bs terima segala kekurangan A'a? | gak! | Lho kenapa? | Masalahnya kekurangan A'a itu A'a gak punya kelebihan! | (۳º̩̩́Дº̩̩̀)۳
-----
 Hai cantik, namanya sapa? | Monica Keysha bang | wih bagus.. Nama panggilannya? | MONKEY | "...."
-----
#PRIA IDEAL ITU??
 *Tidak Pernah Merokok.
 *Tidak Pernah Berjudi.
 *Tidak Pernah Mabuk mabukan.
 -Tidak pernah Selingkuh.
 ****dan***
 -TIDAK PERNAH ADA
-----
Udin sedang menelpon ke kantor polisi untuk melaporkan kecelakaan yang dia lihat.
 Udin : pak polisi pak polisi !
 "dngan engos2an"
 Polisi : ada apa?
 Udin : ada yg kecelakaan pak !
 Polisi : di mana ke jadiannya?
 Udin : saya gak tahu pak ! !
 Polisi : kok gak tahu?
 Udin : iya pak, misalnya saya lihat kecelakaannya di tv pak.
 Ayo tonton pak takut keburu iklan :
 Muehehehehe
 Polisi : (-_-") Dasar kampreettt
-----
 "Suatu hari di sebuah perlintasan kereta api "
 Kakek : nak ini yang ke malang lewat jam berapa ??
 Penjaga : jam set 3 kek ..
 Kakek : kalo yang ke jogja ??
 Penjaga : jam 6 kek ..
 Kakek : kalo ke bandung ??
 Penjaga :"sedikit kesal" .. Jam 4 .. Kakek nanya2 mulu emang mau kemana ??
 Kakek : kakek cuman mau nyebrang aja nak ..
 penjaga:*stroke ndadak*
-----
Musim hujan pun tiba.
 Gara2 hujan turun tadi malam, Sukinah yg baru belajar bhs Inggris menulis puisi dalam bahasa campuran Inggris dan Jawa, begini puisinya:
 Saiki the mendung is glayut2 on the sky.
 The gledek sound jedar jeder like mercon.
 My jemuran is glawer up to my window.
 My pithik kocar kacir fly to my room because ketiup the wind topan n leysus.
 It is very danger…..
 Now i’m afraid dewekan crying2 in my room.
-----
 Ada orang desa yang terpilih menjadi anggota DPR RI. Orang tersebut mendatangi seorang Kyai dikampungya dengan mobil mewah dan disertai dengan supir serta ajudannya.
 Anggota DPR RI : Pak Kyai, hemat mana saya dengan pak lurah?
 Pak Kyai : Yaa jelas hebatan anggota DPR RI, gaji 1 banding 1000
 Anggota DPR RI : (Tersenyum bangga lalu bertanya) Kalau dengan Bupati pak Kyai?
 Pak Kyai : Yaa masih hebat DPR RI, punya kewenangan menentukan anggaran
 Anggota DPR RI : Kalau dengan menteri Kyai?
 Pak Kyai : Yaa.. masih hebatan DPR RI, menteri takut dengan DPR RI
 Anggota DPR RI : (Tersenyum sambil berkata) Betul..Betul.. Kalau dengan presiden, Kyai?
 Pak Kyai : Yaa.. masih hebat DPR RI, presiden juga takut sama DPR RI
 Anggota DPR RI : Lha, kalau dengan Nabi, gimana pak Kyai?
 Pak Kyai : (Terdiam sejenak sambil berfikir, lalu berkata) Yaa.. masih hebat DPR RI
 Anggota DPR RI : Kok bisa? pak Kyai ada-ada saja
 Pak Kyai : Nabi masih takut sama Tuhan! Kalau DRP RI sudah nggak takut lagi sama Tuhan!!!
-----
Guru: Pino, kenapa kamu terlambat?!
Pino: Tadi ada teroris mau ledakin bom, pak
Guru: Haah?! Dimana?
Pino: Di Game Point Blank, pak
Guru: Щ(ºДºщ) #Wuasem
-----
Guru: Maaf bapak telat
Pino: Darimana pak kok telat?
Guru: Bapak kesiangan tadi nak
Pino: Ga bisa gitu pak, sana lari 20x lapangan!
Guru: Iya nak #Koplak
-----
Guru: Pino! Kenapa kamu gak ngerjain PR?!
Pino: Kata emak saya, hidup itu harus santai pak.. Ngapain ngerjain yg ribet² (˛)
Guru: -___- #Koplok #SambitPapanTulis
-----
Guru: Jono, apa cita²mu?
 Jono: Pengen jadi dokter, bu
Guru: Bagus.. kalo kamu, pin?
Pino: Pengen jadi Hokage, bu
Guru: "...." #KesurupanNaruto
-----
Guru: Heh, ngapain kamu pake topeng dikelas?! Kamu Pino kan?! Cepat buka!
Pino: Saya bukan Pino, pak.. saya Obito
Guru: -___- #KesurupanNaruto
-----
Guru: Pino! Ngapain kamu gigitin bangku sekolah?!
Pino: Kata temen Pino, kalo mau pinter kita harus makan bangku sekolah, bu guru
Guru: -___- #Koplak
-----
Guru: Pinoooooo!!! Kenapa kamu kentut didekat bapak?!
Pino: Itulah indahnya berbagi pak (´`ʃƪ)
Guru: -___-" #Koplok #SambitPapanTulis
-----
Guru: Pino, 5+5 berapa?
Pino: 12 bu
Guru: Salah!
Pino: Emang berapa bu?
Guru: 10 lah!
Pino: Pinter ibu, nih saya kasih permen
Guru: \(•ˆˆ•)/ Hore! #Koplok
-----
Guru: Pino! Kamu kalo bapak ngomong tuh didengerin!
Pino: Lah bapak aja gak pernah dengerin saya kalo saya lg ngomong sama temen
Guru: "...." #Koplok #SambitPapanTulis
-----
Guru: Pino! Jangan berisik! Bapak sedang baca soal!
Pino: Jadi gue harus koprol di lantai penuh beling sambil bilang WOW gitu?!
Guru: Щ(ºДºщ) Wasem!! #SambitPapanTulis
-----
 Takkala Temperatur Terik Terbakar Terus, Tukang Tempe Tetap Tabah, "Tempe-tempe" , Teriaknya. Ternyata Teriakan Tukang Tempe Tadi Terdengar Tukang Tahu, Terpaksa Teriakannya Tambah Tinggi, "Tahu...Tahu. ..Tahu... !"
"Tempenya Terbaik, Tempenya Terenak, Tempenya Terkenal!!", Timpal Tukang Tempe . Tukang Tahu Tidak Terima,"Tempenya Tengik, Tempenya Tawar, Tempenya Terjelek.... !"
Tukang Tempe Tertegun, Terhenyak, "Teplakkk... !" Tamparannya Tepat Terkena Tukang Tahu. Tapi Tukang Tahu Tidak Terkalahkan, Tendangannya Tepat Terkena Tulang Tungkai Tukang Tempe .
Tukang Tempe Terjengkang Tumbang! Tapi Terus Tegak, Tatapannya Terhunus Tajam Terhadap Tukang Tahu. Tetapi, Tukang Tahu Tidak Terpengaruh Tatapan Tajam Tukang Tempe Tersebut, "Tidak Takut!!" Tantang Tukang Tahu.
Tidak Ternyata Tangan Tukang Tempe Terkepal, Tinjunya Terarah, Terus Tonjokkannya Tepat Terkena Tukang Tahu, Tak Terelakkan! Tujuh Tempat Terkena Tinjunya, Tonjokan Terakhir Tepat Terkena Telak.
Tukang Tahu Terjerembab. "Tolong.. Tolong.. Tolong..!", Teriaknya Terdengar Tinggi. Tetapi Tanpa Tunda Tempo, Tukang Tempe Teruskan Teriakannya, "Tempe .. Tempe .. Tempe ..!!"